Rabu, 06 Juli 2011

Hinaan Berujung Kematian Part II

terima kasih bu, kau begitu tegar menghadapi semua masalah hanya dengan senyuman, aku harus seperti ibu yg tak pernah mengeluh jika dapat masalah, ku bangga punya ibu seperti ibu yang selalu sabar dalam menghadapi masalah,, ibu your are the best..

“Mom is Number one, the one, and only one”



Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun, kini aku telah beranjak Remaja, aku sekarang genap berusia 17 tahun, kini aku juga telah duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai murid kelas XI IPA disalah salah satu sekolah negeri di Kota Sumbar,..



Nasibku mungkin agak berubah setelah aku menemukan Seorang Sahabat yg begitu mengerti tentang aku, perasaanku dan apapun tentang aku, aku begitu kagum pada sahabatku..





(Kembali Kecerita)

Hari ini hari kamis, setelah Bel sekolah berbunyi aku langsung beranjak dari tempat duduk ku untuk berlalu pulang, karna hari ini kami dapat tugas IPA tentang Alam jadi aku mencarinya ke Warung Internet (WARNET) aku langsung saja mengambil sepeda motor di parkiran untuk langsung mencari tugas karna besok tugas harus dikumpulkan..



Sesampai diwarnet aku langsung saja membuka browser Mozilla Firefox disebuah kamar yg disediakan, aku bukan nya mencari tugas tapi malah membuka Situs jejaring social Facebook, jendela Facebook pun telah terbuka lalu aku masukkan Email : h**ndr*****@gmail.com dan Pasword ********** lalu aku langsung terhubung dengan dunia maya, ternyata telah hampir seminggu ini aku tidak membuka FB karna Notification telah mencapai 15, kemudian Friends Request 2 dan Message Inbox 1. aku tak langsung mengkonfirmasi permintaan pertemanan ataupun Pemberitahuan namun aku meng-Klik bagian Inbox dan aku melihat pesan dari seseorang yg tak aku kenal bahkan di FB pun aku tak berteman, dia menulis “Hai.. qM aNaK p4dAnGk4N??” lalu aku balas “ya, emangnya kamu siapa? Kok tau aku anak padang??” tidak berapa lama kemudian dia membalasnya “Aku Dheo anak ****** kamu dimananya??” dan permintaan pertemanan pun bertambah, Dheo pun meminta pertemanan ke aku.. aku langsung mengkonfirmasi permintaannya tak lama kemudian Dheo mengajak aku Chatting..



Dheo : kamu tinggalnya dimana??

Aku : didaerah padang

Dheo : ia padangnya diman??

Aku : di daerah ********

Dheo : aku juga tinggal didaerah sana



(aku terheran dan melanjutkan menulis)



Aku : Oh ya?? Dimananya?? Kamu sekarang dimana?? Aku sekarang lagi di warnet O***** *****N

Dheo : aku juga diwarnet itu kamu kamar no berapa??

Aku : No 6.



Lalu kami ketemuan dan langsung bicara tanpa sadar kami telah bercakap cakap telah satu jam, kami dikagetkan dengan bunyi Handphone ku yg berisi SMS dari kakak ku kalau aku harus pulang,



Semenjak hari itu kami begitu akrab, aku juga sering ke kosnya Dheo,Dheo kos di dekat rumahku, Dheo kuliah disini Semester II dengan jurusan Ekonomi, kami begitu akrab, aku sudah menganggap Dheo sebagai kakak ku sendiri dia orang yg baik, ramah mudah senyum juga selalu menasehatiku, aku dan kak Dheo hampir tak pernah ada masalah, saat kak Dheo marah sama aku pun dia hanya senyum dan bilang “Dek, kakak Nggak suka adek kayak gitu” hanya itu saja kakak Dheo bicra aku langsung menurutinya..



Aku juga sering Curhat sama kak Dheo tentang orang-orang yg selalu menganggap orang Miskin kayak aku lemah, menjijikan, kotor dan tak berharga, namun kak Dheo selalu menenangkan ku, aku beruntung telah menemukan sahabat Seperti kak Dheo, dia begitu baik, dan tak pernah membuat aku sakit hati, beda dg teman-teman ku yg lain..



(Pada Suatu Hari)

Kak, kenapa sih didunia ini harus ada perbedaan? Kenapa harus ada orang miskin dan orang kaya? Kenapa juga ada orang baik dan ada orang jahat ?” aku bertanya pada kak Dheo sambil duduk di sebelahnya..

Lalu kak Dheo tersenyum dan berkata “ karna perbedaan itu Indah dek, perbedaan itu seperti mutiara dilaut, yg tak ternilai harganya”

Aku heran dan bertanya lagi “ kalo perbedaan itu indah kenapa aku selalu di remehkan?dan dihina kak? Apa karna aku orang Miskin?” lalu kak Dheo menjawab lagi “bukan dek, miskin dan kaya itu adalah titipan dari yang kuasa, coba banyangin jika didunia ini semua orang udah kaya, Ng butuh uang lagi jadi siapa yg akan jadi kuli bangunan? Kalo kuli bangunan tidak ada maka rumah-rumah tidak akan berdiri begitu juga dg pembantu jika tidak ada pembantu maka rumah akan kotor dan seterusnya.. heheh nahh,, di Motto Bhineka tunggal Ika pun jelas tertulis Walaupu berbeda-beda namun tetap satu” aku langsung menyambar kata kak Dheo dan berkata tapi ini lain kak, aku yang mengalami aku begitu malu selalu dihina didepan teman-temanku kak,, kak Dheo lagi-lagi tersenyum dan berkata “Hhhmmm Nggak usah dipikirin Dek, Allah telah merencankan ini semua, mungkin dibalik ini semua ada hikmahnya. Aku hanya tersenyum dan beranjak pulang, aku pamit sama kak Dheo dan menuju rumah,



Hari berganti hari, kak Dheo pun tak ada kabarnya lagi, dia tak pernah SMS/Nelpon ketika aku datang ke Kosnya ibu kos ya bilang dia pulang kampung seminggu yg lalu tepatnya dua hari setelah aku bertanya padanya waktu itu, akupun meminta alamat kak Dheo karna aku sudah kangen sama kak Dheo, aku juga pengen bercerita tentang hidupku padanya dalam seminggu ini, karna hanya pada kak Dheo aku berani bercerita masalah hidup ku ini..



(Kembali Kecerita)

Ibu kos memberikan alamat kak Dheo pada ku, dan aku langsung bergegas untuk pergi kesana namun setelah aku sampai dirumah kak Dheo aku melihat bendera Kuning dihalaman rumah kak Dheo, aku Sontak kaget dan tak mau berpikir macam-macam, lalu aku memarkirkan Sepeda motor ku didepan rumah kak Dheo, dan aku bertanya pada Seoarang Ibu-ibu setengah baya,, “Maaf bu, apa ini Rumah kak Dheo?? “ lalu ibu itu menjawab “ya, nak emangnya kenapa ? saya ibunya” “oh ibunya kak Dheo” aku langsung bersalaman dengan ibu kak Dheo dan aku begitu heran melihat ibu itu menagis, aku langsung merangkul ibu itu, karna aku tak tega ketika melihat seorang wanita menangis, aku juga langsung bertanya pada ibu itu, “Ibu kenapa? Kok nagis??” ibu itu tak menjawab dia hanya mengeluarkan kata-kata yg menyebut nama Dheo.. “ya bu, kak Dheo kenapa? Dia Nakal sama ibu?? Biar nanti aku bilang sama kak Dheo kalo dia Nggak boleh buat ibu nangis” setelah aku berkata seperti itu tangis ibu itu makin kencang sampai aku terheran, apa aku salah ngomong atau gimana??

“iya nak,, Dheo itu anak nakal dia udah buat ibu menangis,, dia jahat udah ninggalin ibu naak,,” ibu itu bicara sambil menangis, aku semakin tak mengerti dengan apa yg terjadi saat ini.. “ninggalin maksud ibu apa??” aku bicara agak sedikit keras sama ibu itu..”



Dia udah ninggalin kita semua nak ,dia pergi dan Nggak akan kembali lagi” maksud ibu apa sih?? Aku membentak ibu itu.. lalu satu kata keluar dari mulut ibu itu yg buat aku begitu rapuh.. ya ibu itu bilang kalau ka Dheo meninggal dunia !!! hati ku hancur berkeping-keping, aku tak menyangka orang yang mengerti aku telah tiada, tak ada lagi yg mau mendengar curahan hati ku tak ada lagi kak Dheo yg selalu senyum yg buat aku tegar dalam menghadapi kejamnya dunia.. tak ada lagi yg mengerti aku.. kini kak Dheo telah tenang di Surga, mungkin kak Dheo juga sudah capek dgn kehidupan ini..



(Kembali Kecerita)

”Dheo meninggal dunia karna kecelakaan, dia kecelakaan waktu mau pulang kesini nak..” ibu itu menjelaskan dengan tersendu-sendu dan air mata yg menghiasai pipinya.. aku begitu kaget mendengar kenyataan in, tanpa ku sadari air mataku pun jatuh tak terbendung lagi, aku langsung memeluk ibu itu, aku menangis yg tadinya aku yg memberikan semangat kepada ibu kak Dheo agar ibu itu tegar dan sekarang aku yg lebih lemah dan tak sanggup berkata-kata apa lagi..





(Satu Minggu Kemudian)



Seminggu sudah kak Dheo Meninggal dunia, kini aku telah hancur dan rapuh, tak ada lagi kak Dheo yg memberikan senyuman disetiap aku ada masalah, dan sekarang aku hanya memikul sendiri beban hidup ku.. aku berfikir di kamar ini kenapa kak Dheo begitu tega meninggalkan aku tinggal didunia ini?? Dan aku juga berkata pada tuhan kenapa tuhan secepat ini memanggil kak Dheo kenapa tidak aku saja yg di panggil tuhan..

Setelah aku beberapa kali menyalahkan diriku dan orang-orang tak pernah peduli dgn hidupku aku memutuskan untuk meninggalkan kampung ku ini, untuk apa aku disini, ku tak pernah di anggap, aku kuat menjalani hidup ini hanya karna kak Dheo dan sekarang kak Dheo sudah tidak akan datang lagi menemuiku, kak Dheo tidak akan bisa memberikanku senyuman yg membuat aku tegar menjalani hidup ini.. aku akan pergi jauh ke negeri orang, biarlah aku mati di kampung orang dari pada mati dihina di kampung sendiri, ..



Hari ini aku akan berangkat kekota, aku akan meninggalkan kenagan yg pahit namun sempat membuatku begitu bahagia karna ada kak Dheo tapi semua itu hanya kenangan yg akan ku lupakan, namun satu yg tak akan kulupakan yaitu kebaikan kak Dheo yg akan selalu ku simpan di hatiku.. ……………………………………………………….

2 komentar:

  1. cerita nya sedih banget.. aku sampai terharu, ceritanya hampir sama dengan kehidupan saya, yg ditinggalkan sahabat saya..

    BalasHapus
  2. makasihya rio. kunjungi juga blog aq yang satu lagi di gttp://zulfahhendri.wordpress.com

    BalasHapus