Cerita ini merupakan Kisah Nyata penulis, namun penulis
sengaja untuk tidak mencantumkan nama asli dalam cerita ini, karna takut
nantinya ada pihak yang tersinggung, walaupun ini kisah nyata, namun ada
beberapa adegan yang direakayasa namun tidak mengubah maksud/ tujuan dari cerita
ini.. penulis meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung oleh kata/
tulisan dari cerita ini, dan kalau memang ada yang tersinggung, ITU MEMANG
DISENGAJA !!
Kritik dan saran sangatlah penulis harapkan karna untuk
kebaikan kisah mendatangnya, pembaca bias comment langsung disini atau via
faceboook : zulfha.hendri@gmail.com
dan twitter : @zulfhahendri terima kasih.
Desiran suara ombak terniang jelas di telinganya, hembusan
angin pantai
menyapa kering rerontanya dedaunan mati.. terlintas dalam
asa ingin
mengakhiri hidupnya.. yang ada dalam benak pemuda itu hanya
ketidak
pastian dalam hidupnya.. tersirat raut wajah yang lusuh
menahan tangis dan
luka yang teramat dalam, terkadang ada rasa ingin berontak,
ingin lebih
mempercayai cinta.. namun bukan inilah cara semestinya..
" Apa yang sedang kau rasakan sahabatku "
Tanya seseorang dari arah belakangnya.. namun pemuda
tersebut tak
menjawabnya, dia hanya termenung memandangi laut lepas,
sembari
menikmati/ atau malah hembusan angin itu menyiksa
bathinnya..
" Belajarlah untuk iklas sahabatku, maka semuanya akan
baik-baik saja "
Lanjut seseorang tersebut, sambil duduk disamping pemuda
itu, sang pemuda
hanya memandangi sahabatnya tersebut, pandangan yang tak
biasanya iya
lihat..
" Kau terlalu hancur sahabatku, tak seharusnya kau
seperti ini, pikirkan
hidupmu tak hanya sampai disini, tak ada gunanya kau
mengorbankan air
matamu hanya untuk orang yg tak mempedulikanmu "
ucapnya lagi, tanpa disengaja pemuda itu meneteskan air
matanya dan
berkata
" Seandainya saja aku punya kehidupan kedua, aku lebih
memilih untuk mati
sekarang, dan dikehidupan kedua nanti aku memilih untuk tak
mengenal
cinta, aku sungguh lelah menjalani hidup seperti ini "
" Apa kau bodoh, kau akan menyianyiakan hidupmu hanya
untuk orang yang
tidak mempedulikanmu, ingat saat kau sudah tidak ada lagi,
kau pikir dia
akan kehilanganmu ? Tidak !! dia tidak akan kehilanganmu,
bahkan mungkin
dia akan bahagia hidup tanpa mu"
Lalu pemuda itu mengusap air mata yang jatuh berceceran
dipipinya,
" Itu dia masalahnya, aku tak bisa melihat dia bahagia
dengan orang lain, aku
tidak bisa membanyangkan itu semua "
" Kau terlalu cengeng untuk jadi seorang laki-laki
"
Jawab sahabatnya itu, suasanapun berubah jadi keheningan,
kebisuan yang
terlintas di antara mereka berdua.
" Terlalu sakit rasanya, ketika orang yang kita cintai
mencintai orang lain "
ucap pemuda itu memecah kehengingan malam.
" Ini bukan tentang sesuatu atau seseorang! tapi ini
tentang perasaannya yang
tak lagi mencintaimu! "
===============================================================
" Ifan ! "
" Hadir Pak ! "
Jawab pemuda tersebut ketika guru menyebut namanya..
" Kenapa mulut mu ditutupi begitu ? "
Tanya guru PKN pada pagi itu..
" Anu Pak, Saya alergi, tadi malam saya makan udang
jadi mulut saya agak sedikit dower Pak.. "
Jawab Ifan, dan sontak seluruh murid tertawa mendengar
jawaban Ifan tersebut
" Sudah-Sudah ! "
Ucap Pak guru menenangkan suasana, Ifan hanya tertunduk malu
karna ejekan teman-temannya tersebut.
Pagi yang cukup dingin, membuat tubuh gemeteran, apalagi
ditambah dengan suasana siap diguyur hujan semalaman membuat dinginnya merasuk
ketulang..
" Dingiin.. "
Isi pesan yg di baca oleh Ifan ketika Handphone-nya berbunyi
Yudha pun membalas Pesan tersebut dan menanyakan siapa yang
mengirim pesan tersebut, karna nomor pengirim tersebut sama sekali tidak dikenal
Ifan.
Tak lama kemudian pesan baru diterima Ifan lagi, itu berarti
sang pengirim pesan sudah membalasnya.
" Aku Rama, teman facebook yang minta nomor kamu
kemaren "
isi dari pesan tersebut.
" Oh Rama, Anak SMK 5 itu ya ? "
Balas Ifan kembali
" Iya, sebenarnya Aku udah tamat tahun lalu "
Jawabnya lagi.
" Ifan !! "
ucap guru PKN karna melihat Ifan cengar-cengir serndiri
karna keasikan SMS-an dengan Rama.
" Ya, Pak "
" Sedang apa kamu? kalau kamu hanya main-main, lebih
baik kamu pulang saja ! "
" Ya pak, Saya tidak main-main lagi,tadi kakak saya sms
pak "
Jawab Ifan sambil memasukkan Ponsel kedalam saku celanya.
Bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini telah berbunyi,
sorak gembira anak-anak pun terdengar lantang ditelinga, mereka seperti baru
terbabas dari kandang harimau.. Ifan pun memeriksa Ponsel-nya dan di layar
Ponsel-nya tertulis
" Kita bisa ketemuan tidak ? Kalo bisa nanti sore Aku
ketempat kamu "
Kemudian Ifan membalas dengan semangatnya
" Ya, Aku bisa, Aku tunggu ya Ram "
Ifan pun langsung menuju rumahnya yang terletak di
tengah-tengah penghuni yang lumayan padat penduduknya.
" Hufth.. capek juga ya, seharian ini sekolah, nama
tadi oleh raga lagi.. "
ucap Ifan bicara sendiri..
Ifan pun langsung menuju kamarnya untuk beristirahat,
setelah makan siang
" Jadi ketemuan kan
"
Pesan yang dikirimkan Rama kepadanya dan sontak membuat Ifan
kaget hingga membangunkannya dari mimpi indah. Ifan pun menjawab pesan tersebut
yg isinya menyetujui permintaan Rama tersebut, Ifan pun langsung bersiap-siap
karna sebenarnya Ifan juga sangat penasaran dengan Rama.
Detik-detik berlalu, kini tiba saatnya Ifan menjumpai Rama,
" Ifan kan
? "
Ucap seseorang yang baru saja turun dari motor Yamaha Mio
berwarna merah dengan Helm berwarna putih.. sungguh warna yang sangat disukai Ifan,
selain warna ungu dan kuning tentunya. Pemuda itu juga memakai jaket kulit
sarta kaos berwarna putih dan celana Jeans yang menyempit kearah bawah.
" Iya, kamu Rama? "
Jawab Ifan dengan sedikit ragu.
" Iya, aku Rama"
Jawab Rama, sambil mengulurkan tangannya. Ifan pun menjawab
tangan Rama, mereka bersalaman namun Rama memegang tangan Ifan sedikit kencang
hingga membuat Ifan kesakitan.
" Bisa dilepaskan tanganku? Sakit soalnya "
Ucap Ifan, Rama pun melepaskan tangan Ifan, sambil meminta
maaf karna sudah membuat Ifan kesakitan..
" Tanganmu dingin "
Ucap Ifan kepada Rama.
" Iya, Cuaca lagi dingin, jadi tanganku juga
ikut-ikutan dingin "
Jawab Rama.
Mereka pun mulai akrab, mereka bercerita tentang kehidupan
masing-masing, tentang percintaan dan hingga satu pertanyaan yang membuat Ifan
sedikit kaget..
" Fan, kamu udah punya BF ( Boy Friend [ Pacar
Lak-laki] ) "
tanya Rama
" Belum, masih jomblo Ram, kamu sendiri ? "
tanya Ifan sambil melihat kearah Pemuda tampan dengan raut
wajah cemas
" Belum, Ng ada yang mau fan "
jawab Rama sambil tertawa kecil.
" Ahh.. Masa sih Ram ? orang seganteng kamu Ng ada yang
mau "
jawab Ifan
" Didaerah kita ini mana ada yang Gay ? kalau kita
pengen punya BF harus keluar dulu dari kota
ini.. "
" Oh ya, kamu udah pernah ML ( Making Love [ Bercinta ]
) ? "
sambung Rama.. Ifan hanya terdiam dan menunduk, dengan
tingkah Ifan seperti itu mambuat Rama salah tingkah, dia berfikir apakah
pertanyaannya tidak sopan atau malah membuat pemuda yang ada didepannya
tersebut mengingat sesuatu.
" Belum, kamu "
jawab Ifan
" Udah "
jawab Rama sambil tersenyum, lalu mendekati Ifan, dan membisikkan sesuatu
" Kamu mau coba nggak ? "
bisik Rama kepada Ifan sambil merangkul bahu pemuda impian Rama
tersebut, karna sebenarnya Rama sering memperhatikan Profile Facebook Ifan dan memang Rama menyukai Ifan.
" Haha.. Kamu lucu Rama, "
Ucap Ifan sambil
melespakan rangkulan Rama
" Tangan kamu berortot juga ya.. "
sambung Rama ketika memegang tangan Ifan.
" Oh'y Fan, kemaren aku baca Status Facebook mu, kamu
mau kepekanbaru ya ? siap ujian ?"
" iya Ram, aku lelah menjalani hidup disini.. Ng ada
alasan aku buat tinggal disini.. "
" Aku ! Aku alasan kamu agar tetap disini Ifa "
" Maksud kamu ? "
" Maaf ya fan,
sebenarnya Aku sudah lama suka sama kamu, tapi aku takut, aku takut kalau kamu
bukan gay, dan ketika aku tau kamu putus sama bf kamu aku memberanikan diri
untuk meminta nomor ponsel kamu.. kamu mau kan jadi Pacar ku "
Ucap Rama, Ifan hanya
terdiam sejenak, dan mengangguk pelan.
" Iya, Aku mau, tapi aku butuh pacar/ bf bukan untuk
sehari dua hari aja Ram, aku butuh Bf yang satu untuk selamanya "
ucap Ifan, sambil
mengusap air matanya yang mulai keluar dari bola matanya.
" Kamu percaya sama aku fan, aku nggak akan ninggalin kamu seperti
mantan kamu itu !, aku minta kamu jangan pergi ya, aku sayang sama kamu "
" Beri aku alasan agar aku tetap ada disini "
ucap Ifan lagi
" Aku Alasan kamu agar tetap tinggal disini, karna aku
punya sayang untuk kamu, aku punya cinta "
Ucap Rama sambil meyakinkan Ifan kalau dia benar-benar mencintai Pemuda
itu.
" Kamu mau kan
jadi pacar kau fan ? "
Sambung Rama, Ifan
pun langsung menganggukkan kepalanya yang membuat Rama begitu senang dan memeluk
Ifan dengan penuh kasih dan sayang..
" Aku Sayang Kamu fan "
" Aku juga sayang kamu "
- Beberapa Bulan Kemudian -
" Yank, kamu siap-siap ya, Aku mau ngajak kamu ketempat
Favorit kita, setengah jam lagi aku sampai"
Isi pesan yang dikirimkan Rama kepada Ifan. Dengan senang
hati Ifan pun langsung bersiap-siap karna sebentar lagi sang pujaan hatinya
datang menjemput.
" Kamu sudah siap ? "
ucap Rama ketika sampai dirumah Ifan. Ifan pun mengangguk
dan langsung naik ke atas motor Rama.
Motor yang dikendarai Rama melaju dengan kencangnya, tak
biasanya Rama melakukan ini, hati Ifan pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang
terjadi, kenapa tiba-tiba Rama mengajaknya ke pantai yang sangat di favoritkan
oleh Ifan, dan kenapa juga Rama akhir-akhir ini sering menolak untuk bertemu
dengan Ifan.
Angapan demi anggapan terlintas dipikiran Ifan. Namun dia
tak berani untuk menanyakan apa sebenarnya yang terjadi pada Rama belakangan
ini.
Waktupun berlalu, kini sepasang kekasih itu telah sampai
pada tempat tujuan mereka yakni salah satu wisata laut, yang sama sekali belum
terjamah oleh tangan manusia jail. tempatnya yang indah, pasir putih membentang
luas, pohon-pohon rindang melambai di terpa angin, suara merdu ombak menghiasi
telinga sepasang kekasih itu. cahaya sunset pun menambah keindahan petang itu.
" Kita berfoto yuk, karna selama kita pacaran kita
belum pernah foto berdua "
Ucap Rama sambil mengeluarkan Ponsel-nya. Ifan pun
menyetujui ajakan Rama, mereka bef-pose seromantis mungkin, gelak tawapun
menghiasin bibis manis Ifan, seolah lara yang dirasakan Ifan hilang seketika
bak ombak menyapu bibir pantai, terbesut dalam bathin Ifan, mungkin ini tujuan
dari Rama, dia seolah-olah menjauh dan membuat ku terasa rindu, dan ketika
bertemu hati ini terasa damai.
Bathin Ifan.
" Fan, ita foto ciuman yuk "
Ajak Rama, yang sontak membuat Ifan terperangah.
" Foto ciuman ? ini kan tempat umum yank, kalo orang lain liat
bagaimana ? "
tolak Ifan
" udah tenang aja, mana ada orang yang liat, hari udah
mulai gelap gini, lagian disini kan
sepi "
Jelas Rama kembali, Ifan pun menyetujui permintaan sang
kekasihnya tersebut, karna sudah lama mereka tak melakukan itu, Rama pun mulai
dendekati Ifan, Ifan hanya terdiam dan perlahan menutup matanya, bibir Rama pun
mulai menyentuh lembut bibir Ifan, hati Ifan terasa melayang jauh, dia sudah
lama tak mendapat kecupan dari orang yang benar-benar dia sayang, karna baginya,
Rama lah cinta sejatinya..
" Ya Tuhan, Jika aku bisa meminta aku ingin sekali
waktu berhenti saat ini, karna tak ada yang lebih indah selain kita berada
disamping orang yang kita sayang "
Bathin Ifan saat Rama mengecup lembut bibir sang pacarnya
tersebut sambil mengabadikan moment terindah itu.
Waktupun sudah beranjak senja, langit pun sudah menujukan
cahaya rembulannya, dan bumi pun ikut gelap, Rama mengajak Ifan untuk pulang kerumah, sambil
berjalan ketempat mereka memarkirkan kendaraan, Rama pun bertanya kepada Ifan.
" Fan, kamu percaya tidak, kalau kita harus merelakan
orang yang kita cintai untuk mencintai orang lain, saat dia mampu memberikan
apa yang kita tak punya “
Pertanyaan Rama tersebut sontak membuat Ifan kaget, walaupun
Rama mengucapkan itu dengan tersenyum dan terlihat bercanda hal itu membuat
Ifan bertanya
" Maksud kamu apa Ram ? kenapa bicara seperti itu ?
"
tanya Ifan kepada Rama, namun Rama hanya tersenyum sambil
merangkul sang pacarnya tersebut. Ifan pun heran dan penasaran dengan
pertanyaan Rama tersebut, Ifan juga tak kalah heran dengan sifat Rama yang
hanya tersenyum ketika ditanya apa maksud dari kata-katanya tersebut ! kemudian
Ifan pun mendesak Rama untuk menjawab pertanyaanya tersebut.
" Nggak ada synk ku, aku hanya iseng- iseng saja nanya
sama kamu bos, karna kemaren aku pernah dengar kata-kata itu "
jawab Rama yang memangil Ifan dengan sebutan bos, ya
panggilan sayang dari Rama kepada Ifan sedangkan panggilan Ifan kepada Rama
dengan sebutan Om, walaupun Rama belum menjadi Om-om tapi mereka fun-fun saja
dengan panggilan sayang masing-masing, sambil mengusap rambut Ifan.
" menurut Aku ya Om ,
kalau kita benar-benar mencintai seseorang, kita tak akan berpaling kepada yang
lain, karna tujuan dari cinta itu bukanlah menuntut untuk saling sempurna tapi
melainkan untuk menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan kita,jujur untuk
saat ini dari hati aku nggak akan pernah mengganti hati pada yang lain "
Jawab Ifan sambil memperbaiki rambut yang tadinya
diacak-acak oleh Rama. Rama menjawab perkataan Ifan tersebut
" Tapi aku bukanlah orang yang sempurna, aku tak punya
kelebihan apa-apa fan, Aku memiliki banyak kekurangan, mungkin diluar sana banyak yang lebih
dariku, kenapa kau mencintaiku fan ? "
Ifan pun menjawabnya
" Kuakui, memang banyak yang lebih darimu dan mungkin
lebih sempurna, tapi aku mencintai semua kekuranganmu, yang orang lain tak
punya itu ! "
" Hmm.. kamu selalu menjawab kata-kataku dengan sangat
baik fan, sampai-sampai aku tak bisa menjawabnya "
pungkas Rama, yang membuat Ifan tertawa kecil.
" Terima kasih ya Om ,
kamu telah mencintai aku, aku harap tak ada satu orangpun yang boleh menyentuh
mu selain aku, karna aku tak akan pernah
bisa bayangkan itu semua "
Ucap ifan , sambil melihat wajah Rama dengan pandangan yang
dalam, kemudian pemuda yang memiliki kumis tipis diatas bibirnya itu hanya
tersenyum dan berkata
" Kalau seandainya nanti aku di sentuh orang lain ? apa
yang akan kamu lakukan ?
" Aku tidak akan pernah mau mengenalmu lagi, berjanjilah
untuk setia selamanya denganku "
Ucap Ifan kembali, Rama pun
tertawa dengan terbahak-bahak sambil berkata
" Kamu kejam sekali bos, pokoknya kamu juga harus
seperti itu, Ok "
" Ok "
jawab Ifan singkat sambil mencium pipi lembut Rama, sambil
berlalu pulang
- Beberapa
Hari Kemudian -
" Kenapa sih kok Ng diangkat ! Angkat donk yank, kalo
emang Ng bisa bilang aja aku Ng akan maksa kok, bukankah kamu sendiri yang
janji bakal nonton konser sama aku, tapi kenapa sms sama telfon aku Ng kamu
angkat "
kata Ifan bicara sendiri, karna Rama sudah tak mau
mengangkat/ membalas pesan dari-nya lagi.
" Om. . kok om jahat
gini sih sama aku, katanya om udah janji mau ngajak aku pergi nonton konser,
tapi kenapa om ng ngasih kabar lagi, Ok kalo om ng mau pergi tapi kenapa aku
dicuekin kayak gini.. ! "
isi pesan yang diterima Rama. Rama hanya membalas pesan
kosong kepada Ifan. dengan semangat Ifan pun membuka pesan tersebut, kecewa
yang mendalam dirasakan Ifan ketika pesan itu hanya kosong, ifan pun mencoba
menghungi Rama lagi.
" Halo "
jawab Rama, Ifan pun merasa senang karna Rama akhirnya
mengangkat panggilan-nya.
" Om jahat, katanya om Ng akan buat aku nangis, tapi
kenapa sekarang Om kayak gini, aku Sekarang Nangis loh Om, Ok Aku nggak apa-apa
kok kalau Om Nggak mau kita nonton konser tapi kenapa om mutusin kontak sama
aku, nggak kayak ginilah caranya om, kita bisa ngomong baik-baik "
" Kamu jadi laki-laki kok cengeng gini, kamu tuh lebay
"
Ucap Rama dengan nada sedikit tinggi
" Aku cengeng karna Aku cinta sama kamu, Masalah nonton
konser itu aku Nggak masalah, aku fine-fine aja, tapi sifat kamu yang tidak
mempedulikan aku itu yang membuat aku tak bisa terima, aku sayang sama kamu,
aku Nggak nuntut apa-apa selain kamu ada buat aku, itu aja udah cukup "
" Cinta ? mana ada pasangan sesama kayak kita ini
memakai cinta, itu Nggak ada, itu Nggak masuk akal "
jawab Rama yang membuat hati Ifan hancur ,
" Kenapa jadi kayak gini sih, pokoknya aku mau kita
ketemuan nanti malam, kamu datang kerumah, karna aku Nggak bisa keluar malam
ini "
jawab Ifan, namun Rama menolak untuk bertemu dengan Ifan.
Ifan berusaha untuk membujuk rama agar mau menemuinya walau hanya sebentar,
hingga akhirnya Rama menyetujui permintaan Ifan, walaupun Rama tak mau menemui
Ifan dirumahnya, dengan berbagai cara Ifan berusaha agar dapat menemui Rama,
karna tak mudah baginya untuk keluar malam itu, karna sang ibunda-nya tak membolehkan
Ifan keluar malam karna dalam minggu ini Ifan akan menghadapi Ujian Akhir
Nasional.
dengan berbagi cara Ifan pun mendapat izin, meskipun harus
membawa ponakannya yang mereka mengakunya pergi keluar untuk membeli
perlengkapa olah raga, dengan sangat terpaksa Ifan menyuruh Ponakannya untuk
mengendarai motor sendiri sedangkan ia dan Rama satu motor karna mereka
hendak membicarakan kelangsungan
hubungan mereka, namun selama dalam perjalanan mengelilingi perkotaan pasaman,
Rama hanya diam membisu, begitu juga dengan Ifan, Ifan hanya diam dan sesekali
mengusap air yang tak sengaja mengalir dari pipinya, kenapa semua ini harus
terjadi, apakah ini akhir dari cinta yang katanya sejatiku ? kenapa hari ini
harus terjadi ? " Ucap Ifan dalam hatinya.
Rama menghentikan motor yang dikendarainya tepat di sebuat
toko yang sudah tutup.. Rama tetap terdiam membisu, dan sesekali membalas pesan
yang masuk ke dalam ponsel-nya, Rama terlihat senyum-senyum sendiri dengan ponsel-nya
tersebut, hal itu membuat Ifan bertanya " SMS siapa itu? Kenapa kamu
membalasnya dengan senyum-senyum seperti itu, dan saat aku tanya tadi siang
kenapa pesan aku tak kamu balas, dengan sigapnya kamu bilang tidak ada pulsa,
tapi kenapa sekarang kamu sms-an sama orang itu "
Rama menjawab
" Aku baru isi pulsa malam ini, waktu mau kesini "
Lalu keadaan menjadi hening kembali, diam dan kehengingan
membisu diantara mereka berdua, hingga pada akhirnya Rama menyuruh Ifan naik
karna ingin mengantarkan Ifan pulang, dalam perjalanan, ifan memberanikan diri
untuk bertanya.
" Ram, aku mau nanya satu hal padamu, bagaimana
hubungan kita sebenarnya ? tadi siang kamu bilang kalau selama ini kita hanya
TTM ( Teman tapi Mesra ) karna alasan kamu tak mungkin laki-laki dengan
laki-laki itu pacaran, dan aku tanya kenapa kamu tak mau menemuiku akhir-akhir
ini, tapi kamu malah bilang kalau kamu tidak punya mood untuk pacaran, bahkan
ditengah hujan malam itu aku berusaha untuk menemuimu hanya untuk memohon agar
kamu mau datang ketempatku tapi kamu tak mempedulikan itu, apa kurang aku sama
kamu ?"
ucap ifan sambil
menangis namun rama hanya diam, hingga ifan berkata lagi
" Oke, aku mau
hubungan kita jelas, kalau emang sifat kamu seperti ini, mungkin ini terakhir
kali kita ketemu, kita udahan aja "
namun rama tetap hanya terdiam
" kenapa kamu hanya diam? kalau kamu diam berarti kamu
menyetujui itu "
Sambung Ifan lagi, lalu Rama menjawab pertanyaan Ifan
" terserah kamu
lah, mana yang terbaik "
Sekali lagi Rama mengeluarkan kata-kata yang dulunya
disepakati untuk tak di ucapkan selama mereka berpacaran yaitu kata "
Terserah "
Ifan kaget dengan jawaban Rama tersebut, dia tak pernah
menyangka apa yg sedang terjadi, jangankan untuk minta maaf dan mempertahankan
hubungan mereka tapi malah rama hanya bilang terserah, Ifan pun dengan kesal
menjawab.
" Ok ! turunkan aku disini ! "
Rama yang sedang
mengendarai motor langsung menghentikan laju kendaraannya tersebut dan
menurunkan Ifan di tengah jalan, Ifan pun turun dari motor rama dan berjalan
kaki menuju ketempat ponakannya menunggu, Rama pun melaju dengan kencang tanpa
melihat kearah belakang, dan jelas tak mempedulikan nasib Ifan yang berjalan
kaki sejauh lebih kurang 100 meter. Ifan pun berusaha untuk tetap tenang, dia
berusaha menahan tangis karna itu tempat umum, dan dia juga tak punya alasan
kenapa dia menangis ketika ditanya oleh ponakannya nanti !
sesampai dirumah Ifan pun mencoba menelfon Rama kembali,
dengan sigapnya rama menjawan panggilan Ifan,
" hallo "
jawab Rama
" tumben jawabnya cepat, biasanya udah puluhan kali
dulu baru kamu angkat "
kata Ifan
" Ada
apa lagi ? "
" Aku Ng bisa lupain kamu ynk kita Ng jadi putus ya ?
aku synk banget sama kamu "
Ucap Ifan.
" Kita coba aja dulu, kamu pasti bisa buat lupain aku
"
ucap rama dengan sepelenya, sontak membuat hati Ifan hancur,
bukan kata penyesalan atau sedih ketika berpisah dengannya tapi rama malah
terlihat baik-baik saja dan bahkan dari nada suaranya terlihat bahagia. Tak
lama setelah berbincang-bincang di telfon, Rama memberikan sebuah pertanyaan yang
membuat Ifan terkejut.
" Oh ya sob,
Cariin aku cowok donk "
ucap Rama dengan nada bahagia
" Apa ? maksud kamu ? "
" Iya, cariin aku cowok donk "
Ifan hanya terdiam sejenak memikirkan apa yang diucapkan
Rama padanya, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Rama bisa sampai meminta
untuk dicarikan seorang pacar ? sementara Ifan dicampak kan begitu saja,
mungkin memang, ini bukan tentang sesuatu atau seseorang, tapi ini tentang
perasaanmu yang tak lagi mencintaiku Rama, kau begitu jahat, walaupun kau tak
lagi mencintaiku tapi kenapa dengan begitu jelas kau meminta ku untuk
mencarikan pacar, mana mungkin aku sanggup memberikan orang yang aku cintai
kepada orang lain.
Hari demi hari dilalui Ifan tanpa kehadiran Rama disisinya
lagi, Ifan berusaha untuk membuktikan kalau dia bisa hidup tanpa Rama, Dan Ifan
pun berniat untuk tak pernah mencintai lagi, karna sungguh memang lebih baik
dicintai daripada mencintai, kalau engkau mencintai bersiaplah untuk terluka,
namun jika engkau dicintai hidupmu akan
terasa sedikit dihargai, dan setiap nafas yang kau hirup tak berakhir
dengan sia-sia. Kegalauan demi kegalauan dilalui oleh Ifan, sekarang hidupnya
seperti sudah tak berwarna lagi, badanya mulai terlihat kurus, Ifan yang
biasanya selalu tersenyum sekarang berubah menjadi pendiam, Ifan yang dulunya
ceria sekarang sering murung sendiri, dia tak mau makan, sering mengurung diri
dikamar, sebenarnya sering terlintas dibenak Ifan bahwa semua yang dirasakan
Ifan itu tak wajar, mana mungkin ada orang yang mencintai sesama jenis sampai
mengorbankan separuh hidupnya, namun terbesut sabuah pertanyaan dari pikiran
Ifan yang dia sendiri tidak tau siapa yang berhak menjawabnya " Walaupun
Kami tak diciptakan dari sepasang tulang rusuk yang hilang, namun salahkah jika
aku mencintainya lebih dari nyawa ku sendiri ? "
Melihat Ifan yang begitu hancur, sang Ibundanya pun
mengusulkan untuk mengirim Ifan kepekanbaru, walaupun Ibu Ifan tak mengetahui
secara pasti yang sedang dialami oleh anaknya, dan kalaupun seandainya tau
mungkin Ifan akan tambah menderita karna mana ada ibu yang mau melihat anak
laki-lakinya hancur hanya karna mencintai laki-laki ? namun ifan tak
memberitahukan apa yang dirasakannya, biarlah luka itu ditanggungnya sendiri
karna dilingkungan Ifan, mencintai sesama itu adalah aib besar yang mungkin tak
bisa diterima oleh masyarakat. kini tibalah saatnya Ifan untuk berangkat
kepekanbaru, Ifan juga berharap akan menemukan pengganti Rama disana, karna
Ifan
juga tak sanggup lagi menghadapi bayang-bayang Rama yang
selalu menghantuinya, ia telah berusaha untuk membuang jauh semua yang membuat
hatinya gelisah agar jelas semua yang membuatnya terluka namun walau tak dialam
nyata bayangan Rama dimimpi ifan pun dia menyiksa.
" Om, hari ini aku berangkat kepekanbaru, terima kasih
ya, atas semuanya, om telah mengajarkanku bagaimana rasanya mencintai,
bagaimana rasanya hidup begitu dihargai, walaupun hubungan ini singkat tapi aku
bahagia saat bersamamu, terika kasih juga karna om telah mengajarkanku bagaimana
cara menikmati hidup, dan seberapa pentingnya nafas yang kita hirup, hari ini aku
tau, kalau cintamu memang bukan untukku lagi, karna mungkin disana kamu telah
mendapatkan seseorang yang memberikan semua yang tak bisa aku berikan, dulu aku
berharap kita akan bertemu lagi tapi hari ini aku mengatakan kalau semua ini
telah berakhir, karna sesuatu yang telah kau lepas tak kan pernah menjadi
milikmu lagi, ibaratkan sebuah kaca ketika kau mencampakkannya maka kaca itu
akan hancur dan tak akan pernah menyatu lagi, walaupun kau menggunakan perekat
namun tak akan seutuh dulu lagi "
Pesan yang dikirim oleh Ifan kepada Rama, tak lama kemudian ponsel
Ifan berdering, dengan segera ifan membuka pesan dari Rama
" Ya, sama-sama, tolong hapus semua fotoku di ponselmu,
dan satu lagi jangan panggil aku om lagi, emang aku om mu apa ? "
" Ya, tanang aja, aku sudah menghapus fotomu saat kau
mengatakan cinta pada Chandra "
- Flash back -
" Om angkat donk, kenapa
jadi kayak gini sih ? aku mau hubungan kita kayak dulu lagi ynk, aku sayang
sama kamu "
pesan yang dikirim oleh
Ifan kepada Rama, namun setelah beberapa jam Rama tak kunjung membalas
pesan yang dikirimkan oleh Ifan, dengan tak sengaja ketika Ifan membuka Account
Facebooknya rama membuat sebuah status yang isinya " Buat seseorang maaf
ya pesannya tidak bisa aku balas, karna pulsa ku lagi habis, kalo bisa telfon
aku langsung aja "
dengan hati yang sedikit lega, Ifan berusaha untuk memanggil
Rama, namun tak kunjung masuk, Setiap kali ditelfon Operator yang selalu
menjawab panggilan Ifan, Dan Ifan mencoba membuka Account Facebooknya lagi, dan
telihat, Rama meng-Update statusnya lagi
" Maaf bagi yang nelpon Nggak bisa aku angkat karna
udah ngantuk kalo emang ada perlu telfon besok aja "
dan betapa kaget Ifan ketika membaca Comment dari seseorang,
yang isinya
" Yank, kenapa tidak aktif sih Ponsel kamu, Udah dari
tadi aku menghubungi kamu, aku kangen ynk "
Air mata Ifan pun berderai, tak kuasa menahan tangis,
pikiranya buyar, tak tau lagi apa yang ia rasakan yang jelas nafasnya sesak,
Ifan masih bisa mengontrol diri karna dia tak mungkin menangis sekuat-kuatnya
ditengah malam karna dirumahnya lagi banyak orang yang sedang menyaksikan Acara
Sepak bola, Ifan berlalu kekamar mandi dan mencoba menggumam tangis, begitu
tega Rama mencampakkannya tanpa alasan, tanpa tau salah dan dosanya Rama
meninggalkannya begitu saja, ibarat Habis manis sepah dibuang begitulah
nasibnya, Ifan pun membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi, mungkin saja Rama
telah melakukan hal yang biasa dilakukan sewaktu mereka pacaran dulu, dan
mungkin juga Rama telah membawa Laki-laki itu ketempat Favorit mereka, dengan
amarah yang memuncak, ingin sekali Ifan membunuh pacar Rama tersebut, karna
sampai detik ini Ifan tak akan pernah rela kalau Rama disentuh oleh orang lain,
dengan rasa benci yang teramat dalam atas perlakuan Rama kepadanya Ifan
membakar semua foto mereka berdua, dan diponselnya ifan terhenti sejenak ketika
melihat sebuah foto ciuman dipantai, namun dengan segera Ifan melenyapkan foto
tersebut, kesedihan Ifan semakin memuncak, ia tak kuasa menahan tangis
didadanya, ia merasa rasa itu semakin mendesak dan membuat nafasnya tak
beraturan, Tubuhnya melemah, kakinya tak sanggup untuk menahan tubuhnya lagi
dan Ifan terjatuh dikamar mandi, dengan tak sengaja Ifan teriak dengan sangat kencang
hingga membuat penonton bola tercengang dan langsung menghampiri dimana asal
suara itu, orang tua ifan pun mencoba untuk membuka pintu WC di bantu juga oleh
kakak-kakak Ifan namun pintu itu dikunci dari dalam, sang Ibu pun lagsung mengambil
kunci cadangan, dan membuka pintu WC tersebut. Mereka terheran ketika melihat
anak kesayangannya tergeletak tak berdaya di dalam kamar mandi, Ifan pun sadar
apa yang sedang terjadi namun dia tak mempu menggerakkan tubuhnya, ia tak mampu
menerima kenyataan kalau, semua yang ia punya dan semua yang ia miliki harus
dia relakan untuk jadi milik orang lain, dia harus belajar iklas walaupun dia
tak pernah merelakan itu semua, Ifan pun terkadang berfikir, terlalu dalam aku
mencintainya, hingga ku tak mampu mengganti nama yang pernah kau gores abadi
dalam relung hati ini, aku tak akan pernah bisa mengganti senyummu dengan
senyuman yang lain, karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwa
ku hingga saat ini kau masih yang terindah,".
Bersambung…
Kesimpulannya :
“ Kau Takkan pernah memiliki orang yang benar-benar kau
cintai “
Meskipun Kita Bukan tercipta dari sepasang tulang rusuk yang
hilang, tapi, salahkah jika aku mencintaimu ??
Saya zulfha
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar